Peserta didik belajar menembak dengan jarak 5 meter

Sekolahnya para pemimpin ini berkomitmen membentuk generasi pemimpin yang Qur’ani, Tangguh, Cerdas, dan Berprestasi. Melalui visi ini tentunya akan banyak program kepemimpinan yang akan kita digagas dalam membentuk generasi pemimpin yang qur’ani, diantaranya adalah kurikulum bela bangsa. Hal unik dalam kurikulum ini adalah ekskul menembak. Disamping ekskul menembak, sebelumya sudah ada ekskul memanah, berenang, pencak silat tapak suci dan hizbul wathan”. Ungkap Gus Imsap

Berlatih Air Soft Gun di Kegiatan Tengah Semester (KTS)
Rabu, 21 Februari 2024 Sekolahnya para pemimpin mengadakan kegiatan tengah semester atau KTS. Kegiatan yang dipilih adalah strategi perang menggunakan air soft gun dan wisata edukatif serta outbond, di Kota Batu Malang. Kegiatan yang kali pertama digagas tersebut diikuti oleh 212 peserta dengan didampingi 24 Pembina. Berbekal rompi dan pelindung wajah (masker) kegiatan perang menggunakan air soft gun dimulai. Masing-masing regu harus saling menghancurkan lawannya dan mengambil bendera kemenangan yang diletakkan di tengah lapangan.

Sebelum game perang air soft gun tersebut dimulai, masing-masing peserta didik dilatih menembak dengan jarak 5 meter. Hal ini tentunya menambah pengalaman baru buat mereka. Bahkan senjata yang bobotnya lumayan berat itu menjadi tantangan bagi mereka untuk fokus dalam menembak. Kegiatan dilakukan satu hari penuh, dimulai pukul 05.30, berbaris untuk mendapatkan pengarahan dari Gus Imsap, sambil dibagikan kudapan ringan beserta air mineralnya. Mereka juga menyanyikan lagu mars Sekolahnya Para Pemimpin untuk membakar semangat mereka yakni komando latih kepemimpinan.

Peserta didik belajar menembak dengan jarak 5 meter

Tepat pukul 10.00 WIB sampai di Alas Pinus, Kawasan wisata Coban Talun. Disana para leader langsung dibagi menjadi 2 kelompok besar. Kelompok pertama langsung outbond bekerja tim mendirikan “Menara manusia” dan mempertahankan temannya di atas Menara agar tetap di atas selama mungkin sampai tidak terjatuh. Selanjutnya barulah mereka menikmati bermain air soft gun, di awali dengan edukasi penggunaan dan belajar menembak sasaran benda mati secara bergantian, setelah itu barulah mereka dibagi lagi menjadi 2 kelompok, menggunakan pengaman baju, wajah, dan kaki, lalu barulah mereka berperang. Sangking senangnya, mereka mengibaratkan diri mereka sebagai Palestine dan Israel.
Di tempat lain, kelompok ke 2 menuju wisata edukasi perah susu, menuju ke kandang sapi, memakai caping, hingga praktik terkait cara merawat dan memerah susu sapi yang baik dan benar. Selanjutnya mereka berangkat ke wisata petik apel. Disana mereka mendapat edukasi terkait menanam dan merawat apel, bahkan mereka juga bebas memetik dan memakan apel hasil petikan mereka sepuasnya. Setelah itu barulah mereka kembali ke alas pinus coban talun untuk outbond dan perang air soft gun. Begitupun kelompok 1 bergantian untuk melanjutkan ke wisata edukasi.

Tetap sekolah meski badan lelah
Kegiatan yang sangat melelahkan dan menguras tenaga. Bahkan lebih berkesan dan menantang lagi adalah saat hujan turun. Zaskiyah Rahma Dinda Siswanto, salah satu murid kelas 8 menuturkan “kegiatan kemarin seru us, tapi ya gitu badanku masih jarem semua. Meski capek dan jarem aku tetep masuk us, pemimpin harus kuat dan Tangguh lagian juga kasihan bapak ibu guru kalau sampai aku bolos”. Tuturnya

Berbeda halnya dengan dzammar, pelajar kelas 9 tersebut menuturkan “seru, keren us. Boleh ta main lagi. Tambah 1 mainan lagi boleh ya us. Berbeda sama panahan us. Ini lebih seru, ada suara tembakannya juga ada pihak musuhnya. Mirip game online peperangan, tapi ini nyata”. Tutur dzammar sambal tertawa dan berapi-api.

Permainan air soft gun yang dipandang sangat menarik dan menantang peserta didik tersebut. disamping itu juga melatih mental berani, pandai mengatur strategi serta dipandang mampu mengalihkan peserta didik dari gadget, maka kepala sekolah berinisiatif untuk memasukkan program latihan menembak tersebut di ekskul wajib sekolahnya para pemimpin. Mendengar hal ini, seluruh peserta didik sorak gembira dan mengekspresikan kegembirannya dengan bertepuk tangan.

-Rachel-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top