Surabaya, 19 Oktober 2025 — Setelah enam tahun vakum tanpa kegiatan, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Bubutan akhirnya resmi aktif kembali. Proses panjang reaktivasi ini dimulai sejak Rabu, 8 Oktober 2025, dan mencapai puncaknya dalam Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar di Surabaya pada hari Ahad, 19 Oktober 2025.
Upaya menghidupkan kembali PC IPM Bubutan bermula dari ajakan kepada para kader aktif Pimpinan Ranting IPM SMP Muhammadiyah 7 Surabaya kelas 9 untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di tingkat cabang. Selain itu, panitia juga mengajak para alumni yang bersedia bergabung dan berkontribusi dalam kebangkitan ortom ini.
Pada Selasa, 14 Oktober 2025, para calon pengurus dikumpulkan untuk mendapatkan pembekalan teknis tentang mekanisme persidangan Muscab, seperti tata tertib, prosedur sidang, serta ketukan palu sidang.

Muscab gabungan antara PC IPM dan Kwarcab Hizbul Wathan (HW) Bubutan ini dibuka oleh Ketua PC PM Bubutan, Hamzah, bersama PRPM Jepara, M. Fauzan Walehulu. Dalam sambutannya, Fauzan menjelaskan bahwa kegiatan gabungan ini digelar dengan tujuan untuk menghidupkan kembali dua ortom sekaligus, yaitu IPM dan HW.
“Langkah ini merupakan bentuk kolaborasi kebangkitan ortom di bawah naungan Muhammadiyah agar kembali berdenyut di Bubutan,” ujar Fauzan.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bubutan turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya muscab gabungan tersebut, menilai kegiatan ini sebagai momentum penting bagi regenerasi pelajar Muhammadiyah di kawasan Bubutan.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi inspiratif oleh dr. Zuhrotul Mar’ah yang membahas “Bahaya Gula dan Rokok”. Sesi ini menjadi penyegar sekaligus pengingat pentingnya gaya hidup sehat bagi pelajar.

Usai istirahat, salat, dan makan bersama, kegiatan dilanjutkan ke prosesi musyawarah inti. Sidang dipimpin oleh Bayu Seto sebagai presidium sidang dan Nadhiifiyah Hanifah sebagai sekretaris. Proses pemilihan berlangsung secara modern dengan sistem voting langsung melalui gawai masing-masing peserta.
Dari hasil pemilihan, terpilih sembilan formatur, yaitu:
- Sahilah Shabrina Nabihah
- Bayu Seto Adiliano R.
- Annisa Fara Almalika Nur Syifa
- Nadhiifiyah Hanifah
- Natasya R. Putri P.
- Muhammad Aditya Pratama
- Fauzan Azhima
- Jihan Aqila
- Zahra Nur Firda
Awalnya, Sahilah yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai ketua formatur. Namun, karena ia menyatakan tidak bersedia menjadi ketua umum, dilakukan penjajakan suara ulang di antara formatur. Setelah melalui beberapa tahapan—di mana Nadhief, Farah, dan Jihan juga menolak jabatan ketua—akhirnya Muhammad Aditya Pratama atau biasa dipanggil Adit terpilih sebagai Ketua Umum PC IPM Bubutan periode 2025–2027.
Akhirnya, Hasil rapat formatur menetapkan susunan kepengurusan sebagai berikut:
- Ketua Umum: Muhammad Aditya Pratama
- Sekretaris: Annisa Fara Almalika Nur Syifa
- Bendahara: Natasya R. Putri P.
- Ketua Bidang Pengkaderan (PKD): Nadhiifiyah Hanifah
- Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI): Jihan Aqila
- Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP): Zahra Nur Firda
- Ketua Bidang Advokasi: Fauzan Azhima
- Ketua Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga (ASBO): Bayu Seto
- Ketua Bidang Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan (PKK): Sahilah Shabrina Nabihah
Acara Muscab berlangsung dari pukul 08.30 hingga 17.00 dengan penuh semangat dan nuansa kekeluargaan. Momen ini menjadi titik baru kebangkitan semangat pelajar Muhammadiyah di Bubutan, menandai babak baru perjuangan kader muda untuk terus menebar manfaat dan membawa semangat perubahan.
Imam sapari atau biasa dipanggil Gus Imsap selaku kepala SMP Muhammadiyah 7 Bubutan Surabaya, merespon positif Reaktivasi PC IPM dan Kwarcab HW cabang bubutan ini. Gus Imsap menuturkan “kami merasa bangga dengan semangat dan ghirah anak-anak dalam reaktivasi 2 ortom tersebut. Ghirah berorganisasi bukanlah hal instan untuk ditumbuhkan. Proses didikan anak-anak di Sekolahnya Para Pemimpin SMP Muhammadiyah 7 Surabaya telah membentuk jiwa mereka menjadi kader yang militan. Dengan adanya momen ini, maka proses didikan Sekolahnya Para Pemimpin benar-benar mampu menjawab kebutuhan persyarikatan dan nantinya menjawab kebutuhan bangsa kita. Insyaa Allaah.”tuturnya
Rachell Fattama Az Zahrah