Surabaya, 30 September 2025 – Di saat sepertiga malam terakhir masih menyelimuti kota, Boarding School SMP Muhammadiyah 7 Surabaya telah bangkit. Setelah Shalat Subuh, para santri segera menuju mimbar. Bukan sekadar rutinitas keagamaan, tetapi mereka tengah menjalani program intensif: Latihan Kultum Subuh, yang dirancang khusus untuk mencetak Mubaligh Muda yang tangguh.
Momen ini adalah waktu krusial untuk melawan rasa nyaman dan meningkatkan keberanian. Santri secara bergantian tampil, berdiri di hadapan teman-temannya untuk menyampaikan taujih (nasihat) dan ilmu yang telah mereka pelajari. Proses ini bukan hanya menguji pemahaman agama mereka, tetapi juga mengasah keterampilan retorika, melatih intonasi, dan membangun kontak mata yang meyakinkan. Setiap kultum adalah simulasi nyata menghadapi umat.

Kegiatan ini secara langsung mewujudkan filosofi “Boarding School of Leaders”. Jika Tahfidz membentuk hati, maka Kultum Subuh membentuk lisan kepemimpinan. Praktik ini menjawab prinsip “Dari ‘Boarding School Of Leaders’ apa yang kau beri?”— yakni kesiapan untuk membagikan ilmu, menginspirasi, dan menjadi mercusuar kebaikan bagi lingkungan.
Kepala Boarding SMP Muhammadiyah 7 Surabaya menjelaskan, “Kami tidak hanya ingin mereka hafal Al-Qur’an, tetapi juga mampu menyampaikan hikmah Al-Qur’an dengan lantang dan lugas. Pembiasaan Kultum ini adalah jalan tol bagi mereka untuk memiliki kapasitas seorang da’i yang berani dan berilmu, siap menjadi panutan di tengah masyarakat.”
Melalui disiplin Subuh ini, santri Boarding M7 membuktikan bahwa karakter dan kemampuan sebagai pemimpin umat dibangun dari ketekunan di pagi hari. Mereka tidak hanya belajar menjadi orang baik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang kompeten.