*) Oleh : Imam Sapari, S.HI, M.Pd.I
Ketua Majelis Tabligh PDM Kota Surabaya
Sedekah adalah ibadah yang dijanjikan pahala berlimpah, penghapus dosa, dan penyelamat di akhirat. Sedekah tidak hanya bermanfaat dari sisi agama, tetapi juga terbukti meningkatkan kesejahteraan emosional dan mengurangi stres dari sisi psikologi, serta berperan sebagai instrumen pemerataan ekonomi dan pengikat solidaritas masyarakat dari sisi sosial.
Tulisan ini akan mengulas kedahsyatan sedekah dari ketiga perspektif tersebut, serta membedah perbedaan antara sedekah, infaq, dan zakat.
Beda Zakat, Infaq, dan Sedekah
Dalam Islam, dikenal tiga istilah yang berkaitan dengan pemberian harta di jalan Allah, yaitu zakat, infaq, dan sedekah. Ketiganya memiliki perbedaan mendasar:
a. Zakat
Merupakan kewajiban yang terikat dengan aturan yang ketat. Zakat wajib dikeluarkan dari harta tertentu yang telah mencapai syarat, rukun, dan ketentuan syariat Islam. Dalil Al-Qur’an tentang zakat terdapat dalam QS. At-Taubah: 103. Zakat juga termasuk dalam Rukun Islam. Pelaksanaannya terikat waktu (haul) dan jumlah (nishab) tertentu, contohnya zakat fitrah di bulan Ramadan atau zakat mal setelah satu tahun kepemilikan. Jumlahnya wajib dengan prosentase tertentu, contohnya 2,5% untuk emas/perak. Zakat adalah hak fakir miskin yang ada pada harta orang kaya.
b. Infaq
Kata dasarnya adalah “anfaqa” (أَنْفَقَ), yang berarti membelanjakan atau mengeluarkan harta. Infaq adalah pengeluaran harta yang bersifat sukarela untuk tujuan kebaikan. Hukumnya sunnah (tidak wajib). Infaq mencakup zakat dan sedekah, namun sering kali digunakan untuk menyebut pengeluaran harta yang tidak wajib, seperti dana perjuangan Islam atau pembangunan fasilitas umum. Waktu dan jumlahnya tidak terikat, bergantung pada kerelaan.
c. Sedekah
Kata dasarnya adalah “shadaqa” (صَدَقَ) yang berarti benar atau jujur. Orang yang bersedekah dianggap membuktikan keimanan dan keyakinannya kepada Allah. Sedekah memiliki cakupan makna paling luas, tidak terbatas pada materi, tetapi juga mencakup segala bentuk kebaikan. Hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa “senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah”. Hukumnya sunnah (tidak wajib), dan tidak ada batasan jumlah atau nilainya.

Kedahsyatan Sedekah (Perspektif Agama)
Secara agama, sedekah memiliki 7 keutamaan, di antaranya:
1. Melipatgandakan Harta
Allah menjanjikan akan melipatgandakan pahala bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, seperti perumpamaan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji (QS. Al-Baqarah: 261).
2. Penghapus Dosa
Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah dapat menghapus kesalahan (dosa) sebagaimana air memadamkan api”.
3. Allah memberikan balasan dan ganjaran di akhirat kelak
Allah akan mengganti apa saja yang dinafkahkan, dan Dia-lah sebaik-baiknya Pemberi rezeki (QS. Saba’: 39). Sedekah juga bisa menjadi sebab masuk surga atau terbebas dari neraka, seperti kisah seorang wanita miskin yang memberikan kurma yang akan dimakannya kepada kedua anaknya.
4. Perlindungan di Hari Kiamat
Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya pada hari kiamat. Naungan seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.
5. Berkah
Allah akan menyuburkan sedekah dan memusnahkan riba (QS. Al-Baqarah: 276).
6. Tidak mengurangi harta
Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta”.
7. Menjadi obat bagi orang yang sakit
Rasulullah SAW bersabda, “Obatilah orang sakit kalian dengan sedekah”. Sedekah juga diyakini memiliki khasiat kuat untuk menolak berbagai macam bala (musibah) dan menyembuhkan penyakit.
Kedahsyatan Sedekah (Perspektif Psikologi)
Secara psikologis, bersedekah memiliki dampak positif pada kondisi kejiwaan seseorang.
1. Meningkatkan Kebahagiaan
Penelitian modern menunjukkan bahwa memberi dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Ketika bersedekah, otak melepaskan hormon endorfin dan dopamin yang memicu perasaan senang dan optimisme.
2. Peningkatan Hormon Positif
a. Dopamin: Hormon ini terkait dengan sistem penghargaan otak dan menciptakan perasaan senang serta kepuasan saat kita bersedekah.
b. Serotonin: Hormon kebahagiaan ini berperan dalam mengatur suasana hati, dan bersedekah dapat meningkatkannya, membuat kita merasa lebih tenang dan bahagia.
c. Oksitosin: Hormon cinta ini dilepaskan saat berinteraksi positif dengan orang lain, termasuk saat bersedekah, yang menciptakan rasa keterikatan sosial, kepercayaan, dan empati.
d. Endorfin: Ini adalah pereda nyeri alami tubuh yang dilepaskan saat melakukan perbuatan baik, yang dapat mengurangi rasa sakit dan menciptakan perasaan euforia ringan.
3. Dampak Kesehatan Fisik: Peningkatan hormon-hormon tersebut juga berdampak positif pada kesehatan fisik, seperti mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kedahsyatan Sedekah (Perspektif Sosial)
Dari aspek sosial, sedekah memiliki peran vital dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis.
a. Pemerataan Ekonomi
Sedekah menciptakan sirkulasi kekayaan dari yang berkecukupan kepada yang membutuhkan. Hal ini membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memenuhi kebutuhan dasar fakir miskin.
b. Mempererat Solidaritas
Sedekah tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menumbuhkan rasa saling peduli, tanggung jawab sosial, dan ikatan empati antarwarga. Dengan demikian, sedekah berfungsi sebagai pengikat solidaritas masyarakat. (*)